Di tengah wabah Covid-19 menolak kemudaratan lebih utama dari mengejar manfaat seperti pahala. Maka Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nasaruddin Umar mengimbau umat Islam di seluruh Indonesia untuk menjalankan amaliah saat Ramadan dengan tetap berada di rumah guna menghindari penyebaran lebih luas wabah COVID-19.
“Mari kita melakukan amaliah Ramadhan di rumah. Insya Allah, Allah SWT Maha Tahu apa yg kita lakukan,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis 24 April 2020.
Baca juga: Jejak Pandang Berorganisasi di Kampus
Menurutnya, Ramadan tahun ini Indonesia dilanda wabah Covid-19 yang virusnya bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi kepada orang lain.
Maka, masyarakat diimbau menjalankan ibadah Ramadan dari rumah untuk menghindari penyebaran virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19.
Baca juga: Kebiasaan di Bulan Ramadan yang Tetap Ada Meski Ditengah Pandemi
Apalagi, shalat tarawih dan shalat di masjid merupakan ibadah yang sifatnya sunah, tidak mendapatkan dosa jika tidak dilakukan.
Demi mempertahankan kesehatan diri dan keluarga umat Islam seluruh Indonesia diimbau tetap menjalankan ibadah puasa dan ibadah Ramadan lainnya dari rumah. Sebab mempertahankan kesehatan merupakan kewajiban bagi setiap orang.
Related posts
Zamroni dan Kiprah Pergerakan Mahasiswa
Nama Zamroni tidak asing lagi bagi para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Nama beliau selalu diperkenalkan saat perekrutan anggota PMII atau MAPABA, namun apakah kader PMII benar-benar mengenal siapa beliau. Saya sering menemui teman-teman Saya sesama PMII hanya sebatas mengenal nama beliau saja dan…
Soeharto, Orde Baru dan Gaya Kepemimpinan
Siapa yang tidak mengenal Soeharto, sosoknya begitu kontroversial di kalangan masyarakat Indonesia, ditakuti pada masanya. Soeharto adalah Presiden Republik Indonesia kedua, namanya tidak asing lagi di telinga kita dengan gambarnya yang melambaikan tangan dan menyapa “Piye Kabare Enakan Jamanku Toh”. Soeharto laksana seorang raja di…
Gus Dur Sang Perekat Toleransi di Indonesia
K. H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, siapa yang tidak mengenal beliau, cucu dari ulama pendiri organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, K. H. Hasyim Asy’ari. Gus Dur lahir dari pasangan K. H. Wahid Hasyim dan Nyai Haji Solichah, Kakek dari jalur ibu adalah K.H. Bisri…
Keistimewaan Khadijah Al-Kubra yang Membuat ‘A’ishah Ra. Cemburu Berat
Para jumhur ulama mengatakan bahwa Rasulullah Saw. menikahi ‘A’ishah Ra. saat ia masih usia belia, yakni usia tujuh tahun. Namun keduanya baru mulai menjalani biduk rumah tangga bersama saat ‘A’ishah Ra. telah menginjak usia sembilan tahun, beberapa bulan setelah kaum muslimin hijrah ke Madinah. Pernikahan…