Masjid sebagai tempat untuk beribadah bagi orang islam tentunya memiliki keutamaan dan kesakralan tersendiri bagi kaum muslimin. Keberadaan masjid di Indonesia memiliki peran yang signifikan dan strategis, antara lain sebagai pusat penyebaran dakwah dan pendidik Islam sejak zaman walisongo hingga saat ini.
Namun belakangan masjid tidak hanya berkutat pada wacana politik atau keagamaan, tetapi juga memproduksi wacana politik dan konflik serta keamanan. Alhasil, masjid saat ini menghasilkan ketegangan dan kegelisahan.
Menanggapi itu Bupati Brebes Hj Idza Priyanti mengajak warganya untuk memberdayakan masjid agar dapat berfungsi seperti apa yang diharapkan, yakni sebagai pusat ibadah, pemberdayaan dan persatuan umat dalam rangka meningkatkan keimanan, ketaqwaan, akhlak mulia, kecerdasan umat dan tercapainya masyarakat adil dan makmur.
Hal itu disampaikan saat dirinya meresmikan masjid baru yang dikelola warga NU di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Sabtu (20/4/2019).
“Masjid bukan hanya sebagai tempat menunaikan ibadah shalat saja, tetapi juga berperan sebagai pusat penyebaran syiar islam, dan juga bisa didayagunakan untuk membina dan mendidik anak-anak dalam pendalaman agama,” jelasnya.
Masjid itu sendiri dipraksarai H Ahmad Ghozali sejak 1998 saat menunaikan ibadah haji. Ketika bemunajat kepada Allah SWT di depan Kabah dan baru bisa terlaksana tahun ini. “Alhamdulillah, sekarang sudah resmi sertifikatnya menjadi masjid Multazam,” Ujar ketua panitia pelaksana pembangunan, Widagdo.
Tujuan dibangunya masjid, kata Widagdo, antara lain sebagai upaya turut serta membangun jiwa bangsa dan mewujudkan syiar islam secara nyata.
Related posts
Zamroni dan Kiprah Pergerakan Mahasiswa
Nama Zamroni tidak asing lagi bagi para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Nama beliau selalu diperkenalkan saat perekrutan anggota PMII atau MAPABA, namun apakah kader PMII benar-benar mengenal siapa beliau. Saya sering menemui teman-teman Saya sesama PMII hanya sebatas mengenal nama beliau saja dan…
Soeharto, Orde Baru dan Gaya Kepemimpinan
Siapa yang tidak mengenal Soeharto, sosoknya begitu kontroversial di kalangan masyarakat Indonesia, ditakuti pada masanya. Soeharto adalah Presiden Republik Indonesia kedua, namanya tidak asing lagi di telinga kita dengan gambarnya yang melambaikan tangan dan menyapa “Piye Kabare Enakan Jamanku Toh”. Soeharto laksana seorang raja di…
Gus Dur Sang Perekat Toleransi di Indonesia
K. H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, siapa yang tidak mengenal beliau, cucu dari ulama pendiri organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, K. H. Hasyim Asy’ari. Gus Dur lahir dari pasangan K. H. Wahid Hasyim dan Nyai Haji Solichah, Kakek dari jalur ibu adalah K.H. Bisri…
Keistimewaan Khadijah Al-Kubra yang Membuat ‘A’ishah Ra. Cemburu Berat
Para jumhur ulama mengatakan bahwa Rasulullah Saw. menikahi ‘A’ishah Ra. saat ia masih usia belia, yakni usia tujuh tahun. Namun keduanya baru mulai menjalani biduk rumah tangga bersama saat ‘A’ishah Ra. telah menginjak usia sembilan tahun, beberapa bulan setelah kaum muslimin hijrah ke Madinah. Pernikahan…