Petani bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, saat ini banyak yang beralih menanam komoditas pertanian lainnya. Pasalnya, harga bibit bawang merah langka, dan kalaupun ada harganya tinggi.
Dikutiap dari Media Indonesia (MI), kelangkaan bibit bawang merah, berawal dipicu banyaknya tanaman bawang merah yang kebanjiran pada Desember dan keterlambatan musim tanam berikutnya.
“Jadi ada jeda waktu cukup lama petani tidak menanam bawang merah,” ujar Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari, Kamis (23/7).
Juwari menyampaikan, kelangkaan bibit bawang tersebut menyebabkan harganya melambung tinggi. Kalau pada April harga bibit bawang masih Rp45.000/kg. Namun saat ini harganya naik antara Rp70 ribu sampai Rp80 ribu/kg.
“Mereka banyak yang tidak kuat untuk membeli bibit bawang yang harganya semahal itu,” tuturnya.
Baca juga: KKN-T IPB Laksanakan Kegiatan Penanaman Pohon di Maribaya Bumiayu
Tingginya harga bibit bawang merah tersebut dibenarkan Mahfudin, 45, petani bawang merah di Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes.
“Iya benar harga bibitnya masih mahal,” ucap Mahfudin.
Mahfudin menuturkan akibat tingginya harga bibit bawang merah, banyak petani yang beralih menanam komoditas pertanian lainnya.
“Mereka saat ini lebih banyak yang menanam jagung, terong dan juga labu,” tuturnya.
Baca juga: Aliansi Ciputat Menggugat Menolak Omnibus Law
Related posts
Zamroni dan Kiprah Pergerakan Mahasiswa
Nama Zamroni tidak asing lagi bagi para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Nama beliau selalu diperkenalkan saat perekrutan anggota PMII atau MAPABA, namun apakah kader PMII benar-benar mengenal siapa beliau. Saya sering menemui teman-teman Saya sesama PMII hanya sebatas mengenal nama beliau saja dan…
Soeharto, Orde Baru dan Gaya Kepemimpinan
Siapa yang tidak mengenal Soeharto, sosoknya begitu kontroversial di kalangan masyarakat Indonesia, ditakuti pada masanya. Soeharto adalah Presiden Republik Indonesia kedua, namanya tidak asing lagi di telinga kita dengan gambarnya yang melambaikan tangan dan menyapa “Piye Kabare Enakan Jamanku Toh”. Soeharto laksana seorang raja di…
Gus Dur Sang Perekat Toleransi di Indonesia
K. H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, siapa yang tidak mengenal beliau, cucu dari ulama pendiri organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, K. H. Hasyim Asy’ari. Gus Dur lahir dari pasangan K. H. Wahid Hasyim dan Nyai Haji Solichah, Kakek dari jalur ibu adalah K.H. Bisri…
Keistimewaan Khadijah Al-Kubra yang Membuat ‘A’ishah Ra. Cemburu Berat
Para jumhur ulama mengatakan bahwa Rasulullah Saw. menikahi ‘A’ishah Ra. saat ia masih usia belia, yakni usia tujuh tahun. Namun keduanya baru mulai menjalani biduk rumah tangga bersama saat ‘A’ishah Ra. telah menginjak usia sembilan tahun, beberapa bulan setelah kaum muslimin hijrah ke Madinah. Pernikahan…